Kamis, 22 Maret 2012

Kepada Siapa kita Beribadah?


Kepada siapakah kita beribadah ? 
Siapakah yang menjadi pusat dalam kehidupan keluarga kita ? 
Bagaimanakah beribadah yang benar ? 
Tampaknya jawabannya sangat mudah. 
Nomor 1, Tuhan. 
Nomor 2, Tuhan. 
Nomor 3, beribadah bersama. 

Tetapi pelaksanaannya ?......

“Memuja” sesuatu yang duniawi jauh lebih menyenangkan dan lebih mudah. Harta, tahta (kedudukan), dan kepuasan pribadi seringkali menjadi pusat kehidupan kita. Seringkali kita mengalahkan waktu beribadah untuk rapat kantor atau olahraga bersama rekan kantor maupun teman sejawat. Memilih tidur atau sibuk BBM, berinternet ketimbang berdoa bersama keluarga.

Salah satu peribahasa mengatakan “the family that prays together, stays together (keluarga yang berdoa bersama, tetap bersama)”. Doa yang kita ucapkan saat kita beribadah bersama tidak hanya didengar oleh Allah SWT, tetapi juga oleh pasangan dan anak-anak kita. Ketika kita berusaha mengajarkan hal yang benar kepada anak-anak kita, kita dituntut untuk memberi contoh. Saat kita memberi contoh, kita berusaha melakukan hal yang benar. Mereka akan melihat suatu tindakan nyata, bukan cuma sekedar teori.

Rasa sehati dan sepenanggungan juga akan tercipta dan akan membangun kebersamaan dalam keluarga. Dalam ibadah bersama yang sungguh-sungguh, kita tidak hanya memuji Sang Khalik Allah SWT dengan kata-kata, tapi juga dengan niat dan hati.

Tiap hari kita terus dihadapkan pada pilihan-pilihan. Semua memiliki konsekuensi. Jangan biarkan dunia mengalahkan kita. Ingatlah, Allah SWT selalu yang utama.

“When God is the center of your life, you worship.  When He’s not, you worry”. – Rick Warren (Ketika Tuhan adalah pusat hidupmu, kamu memujiNya. Namun ketika tidak, kamu cemas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar