Rabu, 29 Februari 2012

Ketika Arogansi ada di Sekitar Kita.....

Apakah kita pernah menjumpai kawan kita, tetangga kita, rekan kerja kita dan pimpinan kita yang punya sifat keras, suka marah-marah, main tendang kursi dan main bentak?  Apa yang terfikirkan dalam benak anda. Mungkin anda akan berpendapat bahwa orang ini sok pintar, tidak tahu unggah ungguh (orang Jawa bilang begitu), temperamental dan segudang istilah negatif. Kadang kita justru menjauhi orang yang punya sifat arogan ini. Tentunya kita harus bedakan donk...mana arogansi berkualitas dan arogansi bermasalah. 

Kita akan coba bahas yang arogansi berkualitas ya...!! kalau arogansi bermasalah (marah-marah tanpa solusi, nggak ada juntrungannya....  hmmm....??).

Ketahuilah rekan-rekan bahwa arogansi itu bukan sifat yang permanen..itu sifatnya situasional. Tetapi ada yang menyebabkan seseorang punya sifat arogan atau bersikap arogan.  Banyak faktor yang menjadi pemicu atau penyebab arogansi, antara lain;
  • Kisah masa lalu (masa kecil, kondisi psikis)
  • Kondisi lingkungan
  • Harapan tak sesuai dengan kenyataan
  • Inteligensa
Tetapi perlu dibedakan juga antar sifat arogansi dan yang suka marah-marah nggak karuan.  Biasanya arogansi ini muncul dan ditemui pada orang-orang yang mempunyai isi kepala. Tingkat inteligensianya diatas rata-rata manusia biasa.  Itu yang banyak saya temui pada rekan-rekan kerjaku.  Hanya saja orang-orang ini lemah dalam mengendalikan emosi.  Padahal kita bisa belajar banyak dari orang yang arogan ini.  Jangan terburu-buru untuk menjauhi teman kita atau rekan kerja kita yang punya sifat arogan ini.

Bagaimana cara kita menghadapi teman atau rekan kerja kita yang arogan;
1.  Ketika dia berbicara dengan nada keras, tahan emosi...jangan terpancing untuk bicara
     juga dengan nada keras.
2.  Jadilah pendengar budiman,  apa sih yang ingin dia utarakan.  Masalah sebenarnya apa, 
     analisa  dan cermati arah penbicaraannya.
3.  Beri dia kesempatan dia untuk berbicara sampai selesai.
4.  Setelah dia mengutarakan, bicaralah dengan nada lembut kepadanya untuk menjelaskan
     masalah yang  sebenarnya.
5.  Usahakan ketika bicara tetap dengan nada lembut dan friendly.
6.  Kasih solusi atau kalau kita belum setuju dengan pandangan dia soal masalah yang dia
     utarakan, tawarkan untuk diskusi untuk cari jalan solusi.
7.  Hati-hati jangan sampai ada image kita menjudge bahwa yang dia laksanakan SALAH.

Percayalah langkah-langkah ini akan bisa membuat persahabatan kita dengan orang arogan bisa mulus.
Memang diperlukan sikap yang sabar dan juga berfikir keras menghadapi orang-orang seperti ini.  Tetapi orang seperti ini punya cara berfikir yang sangat cepat.  Pikiran-pikirannya kadang diluar kotak, selalu ada inovasi dan ada hal yang baru yang bisa kita ambil.  Bukan memanfaatkan keadaan orang ya.. tetapi kita bisa belajar dibalik kelemahan arogansi seseorang.

Sekali lagi sifat arogansi bukan sikap buruk, Hanya saja jika orang tersebut tidak bisa mengendalikan emosinya yang meledak-ledak memang akan menghancurkan diri mereka sendiri. Itu biasanya dimiliki oleh orang yang tidak mempunyai kemampuan intelegensia, untuk orang-orang yang intelegensianya tinggi, sifat arogansi ini bisa mereka manage dengan baik.  Anda bisa membedakan mana yang arogansi intelek dan arogansi karena tidak punya kemampuan, karena justru hanya menutupi kebingungannya menyelesaikan masalah.

Di lingkungan kerja, orang-orang ini banyak disukai atasan. Karena kemampuan berfikirnya cepat..pusing donk kalau bawahan cara mikirnya lemot...?? Mesti atasan melulu yang harus cari solusi. Memang agak kurang punya sifat sopan santun...tapi atasan yang mengerti dengan sifatnya tidak akan mempermasalahkan hal itu.  Bagi atasana yang penting adalah output yang diperoleh untuk kemajuan perusahaan.

Tetapi anda tidak perlu merubah diri menjadi arogansi kalau ingin disayang atasan. Tetap jadi diri sendiri saja.  Alih-alih disayang,  malahan bakal dipecat kalau grusa-grusu tanpa ada analisa, dan kemampuan apapun ketika menghadap atasan. 
Yang perlu dicatat adalah... ada satu hal menarik ketika ada menghadapi sifat arogansi rekan kerja atau teman kita...CARA BERFIKIR nya...!!! Kalau kita mengetahui hal ini, maka image kita terhadapnya juga akan berubah, karena orang dengan sifat ini, ternyata lawan bicara yang mengasyikkan. Mereka dengan senang hati ikut memecahkan masalah kita ketika kita curhat... Ilmu komunikasi effektive memang harus anda miliki untuk menghadapi ketika sifat arogansi muncul di sekitar kita.

Salam sukses......

Selasa, 28 Februari 2012

Sukses dengan Komitrment

Dalam perjalanan hidup, terkadang hari-hari kita dipenuhi janji-janji. Janji dengan keluarga kita, rekan kerja, colega kita maupun janji kepada diri sendiri.  Seberapa besar kita menepati janji yang sudah kita ucapkan. Banyak yang sudah menepati janji, tapi banyak juga yang lalai terhadap janjinya sendiri.
Janji memang mudah diucapkan..tetapi untuk menepatinya tidak semudah ketika kita mengucapkannya.

Apakah ada hubungan antara janji dengan kepercayaan. Pasti....karena menepati janji berkorelasi positif dengan keprcayaan orang lain terhadap kita. Dengan menepati janji, keprcayaan akan muncul baik kepercayaan terhadap diri sendiri maupun kepercayaan orang lain terhadap diri kita.

Dalam dunia kerja, keprcayaan adalah segalanya.  Ketika kita dipercaya oleh atasan, rekan kerja ataupun bawahan kita, maka program-program kerja kita dengan mudah kita laksanakan.  Karena kita dapat dukungan penuh. Darimana munculnya kepercayaan atasan, rekan kerja dan bawahan terhadap kita?? Awalnya dari komitment kita untuk melaksanakan semua yang ditugaskan kepada kita. 

Bagaimana cara kita berkomitment? Komitment ternyata bukan hanya 
- tepat janji 
- tepat waktu  
- tepat dalam melaksanakan semua prosedur.  

Komitment adalah juga melaksanakan all out tugas yang diberikan kepada kita. 
Komitment berarti juga kita harus menguasai apa menjadi tanggung jawab kita tidak sekedarnya, hanya gugur kewajiban.  

Itu banyak terjadi di beberapa unit kerja.  Hasilnya memang biasa-biasa saja. Tidak mudah memang membuat kita menjadi seorang yang bisa komitment,  tetapi semua bisa dipelajari asal kita mau. Ketika kita menjadi seorang sekretaris, jadilah seorang sekretaris yang menguasai seluk beluk mengenai kesekretarisan,  apa yang menjadi tugas-tugas sekretaris.  Ketika menjadi seorang surveyor  kita juga harus bisa menguasai pemakaian alat, stamina yang kuat dan bisa menggunakan alat-alat survey, dan harus menguasai beberapa software aplikasi seperti ArGIS atau yang lainnya.
Apapun tugas yang diembankan kepada kita, itulah wilayah kita, kuasai dengan benar...sehingga yang namanya komitment bisa kita laksanakan.  Komitment bukan sekedar menepati janji, tetapi juga melaksanakan dan membuat strategi supaya tujuan kita tercapai.  Jika kita sudah berkomitment, maka kepercayaan akan kita dapatkan...

Saya punya kawan, seorang usahawan sukses. Dia sekarang kontraktor yang punya nama di lingkungan kerja.  Awalnya dia hanya seorang pengawas biasa, yang sehari-harinya hanya diperintah oleh atasan, bahkan tidak jarang dimarahi atasan kalau target tidak tercapai.  Pikiran cerdasnya membuatnya dia harus merubah kondisi ini.  Dari seorang karyawan kemudian beralih menjadi kontraktor bukan hal yang mudah.  Karena kebiasaan hanya menjalankan perintah atasan, kemudian memanage usahanya sendiri, suatu langkah besar yang memerlukan tekad dan semangat yang luar biasa. Sekarang dia menjadi kontraktor yang punya nama dan diandalkan. Kisah sukses yang yang menurut saya luar biasa.  Dari seorang pengawas biasa, dengan penghasilan pas-pasan, kemudian beralih profesi menjadi usahawan/kontraktor dan harus memanage sendiri usahanya...bukan hal mudah yang bisa dilakukan oleh semua orang. 

Rahasia suksenya ternyata hanya komitment dan percaya.  Komitment terhadap janji penyelesaian pekerjaanm komitment dalam membayar karyawannya, komitment terhadap bank dan komitment terhadap kualitas kerja.  Meskipun dalam keadaan pasang surut usahanya, komitment tetap dia pegang..
Dengan cara ini kepercayaan akan rekan kerja terhadap usahanya sungguh luar biasa.  Dengan mudah dia mendapatkan tender-tender project.

Kepercayan adalah segalanya.  trust is everything...Anda bisa sukses kalau anda dipercaya.  Karena ketika kepercayaan terhadap diri kita sudah hilang, maka apapun yang kita laksanakan akan sulit mencapai tujuan. Karena kepercayaan adalah iamge diri kita. Bagaimana image diri kita, itulah kualitas hidup kita dalam pandangan orang lain.

Komitment itu ada dalam diri kita, bukan karena dorongan atau paksaan orang lain. Tidak ada sukses yang instan, tidak ada pencapaian kualitas diri yang instan.  Semua melalui proses yaitu belajar. Hidup adalah pembelajaran yang dari hari ke hari bertambah baik. Karena tujuan kita diciptakan ke dunia ini untuk menjadi manusia yang baik dan benar.

Salam sukses....


Senin, 27 Februari 2012

Buatlah Monumen....

Pernahkah terpikirkan dalam benak kita bahwa apa yang kita jalani saat ini akan berubah?? Tidak ada keabadian didunia ini.  Semua ada masanya...semua akan berakhir, apakah itu berakhir karena pindah tempat, pindah kerja, atau bahkan kita diambil oleh Yang Maha Kuasa.

Namun jarang dari kita yang memikirkan apa yang harus aku lakukan saat ini, di posisi sekarang ini, Sebagai apapun kita, seorang ibu rumah tangga, seorang guru sekolah, guru les, karyawan, maupun sebagai seorang owner sebuah badan usaha dan seorang pimpinan. Mengapa tidak pernah terpikirkan untuk melakukan yang terbaik, menjadi yang terbaik di posisi saat ini sebagai apapun kita. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, antara lain: kecewa dengan kondisi saat ini, bukan keinginan kita, terpaksa menjalani atau bahkan harapan dan kenyataan tak seperti impian.  Alih-alih untuk berprestasi dan menjadi yang terbaik...mensyukuri saja tidak mau.. hmmmm??

Saya banyak belajar dan melihat dari lingkungan sekitar, mengapa orang selalu mencela, iri hati dan menyalahkan orang lain.  Karena pada dasarnya mereka punya keinginan besar yang tidak tersalurkan, tidak tercapai. Karena tidak ada pelampiasan...ya mencari alasan (salah satu sifat pecundang).  Padahal hal ini bukan menambah point orang tersebut, justru menurunkan kredibilitas dia baik sebagai pribadi maupun sebagai makhluk sosial. Mereka tidak menyadari potensi yang ada, kekuatan yang ada...istilah ilmiahnya instrospeksi diri...Setiap orang punya kelemahan dan kelebihan. Dan tidak ada satu manusiapun yang sama.  Allah SWT menciptakan umatNYA sangat unit, semua pribadi unik.  Bahkan anak kembarpun tidak mempunyai sifat yang persis seratus persen sama.  Ketika kita menjadi karyawan, jadilah karyawan yang baik, punya loyalitas tinggi terhadap pimpinan dan perusahaan, ketika jadi guru, jadilah guru yang bisa diteladani oleh murid-muridnya, ketika menjadi ibu rumah tangga jadilah ibu atau bunda yang smart buat anak-anak dan suami. Buatlah monumen yang bisa dikenang oleh orang-orang ketika kita sudah tidak berada disana.  Jadikan kenangan terindah buat hidup kita...Monumen hidup bisa berbentuk prestasi, sikap baik kita terhadap tetangga, jiwa penolong...dan lain-lain yang sifatnya positif.  Pembawa perubahan ke arah positif dalam lingkungan hidup kita sungguh menbanggakan baik buat anak-anak kita, keluarga kita dan lingkungan sosial dimana kita berada.

Agak miris juga ketika ada teman yang sudah beralih profesi dari karyawan menjadi ibu rumah tangga.  Sekarang dia banyak menghujat perempuan yang bekerja, banyak berdalil soal perempuan yang berkarier.  Ya..tentu yang diutarakan yang negatif.  Kelemahan-kelemahan wanita bekerja diluar rumah dikupas habis, yang seakan-akan bahwa apa yang sedang dia jalani sebagai ibu rumah tangga saat ini itulah yang terbaik dan seharusnya dilakukan oleh perempuan-perempuan lain.  Eh..dari kemarin kemana aja bu...kok baru sekarang banyak berteori soal wanita yang bekerja.  Bukannya dulu dia juga seorang pekerja??? kenapa dulu teorinya beda ya...?? 
Kita sih ambil sisi positifnya saja,.. ada kemungkinan karena post power syndrom yang membuatnya tidak percaya diri, ada keinginan yang belum tercapai, cemburu yang berlebihan, kekhawatiran yang berlebihan. Tapi mungkin tidak perlu melakukan hal-hal negatif yang justru menurunkan kredibilitasnya. Kalau saya melihat itu sebagai keluhan-keluhan yang dialihkan....

Saya pribadi setuju jika perempuan memang menjadi ibu rumah tangga.  Bukannya dari dulu perempuan-perempuan sudah menjadi ibu rumah tangga.  Hanya saja ada yang double predikat, ada yang single predikat. Semua predikat-predikat itu ada konsekuensinya.  Semua harus disadari betul oleh masing-masing.  Ketika kita bisa menjalankan peran kita masing-masing...maka hidup ini akan terasa indah.
Banyak wanita karier yang anak-anaknya berprestasi di sekolah..banyak wanita karier yang anak-anaknya menjadi atlet terkenal, dan banyak juga ibu rumah tangga yang anak-anaknya idiot, jadi berandalan atau bahkan menjadi buronan. Tidak ada satupun manusia yang bisa memberi jaminan atas apa yang akan terjadi di kehidupan ini.  
Hidup ini bukan rumus  matematika. Bahkan hidup inipun tidak pernah bisa dimengerti dengan logika. 

Hidup ini adalah pilihan. Di dalam sebuah pilihan ada konsekuensi.  Memilih jadi apakah kita?? selalu ada konsekuensi yang harus kita tanggung.  Jika kita tahu sedari awal konsekuensi dari predikat kita sebagai ibu rumah tangga, wanita karier, guru atau apapun....maka kita akan lebih bijak menyikapi segala permasalahan yang muncul dalam kehidupan kita. Jangan pernah berharap hidup anda tidak akan ada masalah.  Jika anda melalui hidup tanpa masalah..ketahuilah, anda sudah melewatkan masa-masa terindah hidup anda.

Hidup ini harus disikapi secara dewasa dan bijak.  Hidup ini begitu indah disaat kita menyikapi segala permasalahan dengan pandangan positif. Hidup ini bukan untuk menang - kalah, hidup ini untuk saling memberdayakan dan membesarkan.  

Untuk menjadi besar dalam hidup..tidak perlu melemahkan oranglain. Hukum tabur tuai selalu berlaku dalam hidup ini.  Apa yang anda lakukan itulah yang akan anda raih di kemudian hari. Mengucap syukur merupakan sikap dari kehidupan yang produktif, sedangkan kebiasaaan mengeluh hanya akan menguras energi anda.

Dijaman yang serba teknologi seperti sekarang ini, .kita memang harus dan dituntut mempunyai kecerdasan baik secara inteligent maupun emosional.  Tetapi perlu diingat, bahwa bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang akan mengangkat anda dalam kehidupan.

Salam sukses....


Minggu, 26 Februari 2012

Ketika Pria dan Wanita MARAH.....???

Pada suatu tahap lebih lanjut dalam perkembangan otak baik anak laki-laki maupun anak perempuan, pusat-pusat logika atau kognitif mulai tumbuh.  Pada tahap perkembangan ini miliyaran sambungan neuron dibuat untuk bagian kognitif atau bagian untuk berfikir dari otak.  Sekali lagi kita melihat perkembangan ini tercermin pada kecenderungan-kecenderungan umum kaum pria dan wanita.

Apabila seorang wanita marah,..kecenderungan pertamanya adalah membicarakan hal itu; kemudian sewaktu dia terus bicara, kemampuan-kemampuan kognitifnya muncul dan dan dia dapat berfikir tentang apa yang sedang dikatakannya dan dirasakannya dan dengan demikian memilah-milahnya. Dia memulai dibagian otak untuk merasakan, kemudian beralih ke bagian komunikasi, dan dari situ dia pergi ke bagian berfikir.  Inilah rutenya yang paling alamiah karena inilah tatanan dimana keterampilan-keterampilannya berkembang.  Lambat laun dalam perjalanan waktu, dia mengembangkan kemampuannya untuk merasa, berbicara, dan berfikir pada waktu yang sama.

Bagi seorang pria, proses yang ditempuhnya untuk menangani perasaan adalah berbeda karena keterampilan-keterampilan  berkembang dengan urutan yang berlainan.  Pertama-tama pusat perasaannya berkembang, kemudian pusat tindakannya, dan selanjutnya pusat berfikirnya.  Apabila dia marah, kecenderungan pertamanya ialah untuk melakukan sesuatu tentang hal itu.  Tindakan menuntunnya ke arah pemikiran yang lebih jelas.  Lambat laun dia mengembangkan kemampuan untuk merasa, bertindak, dan berfikir pada waktu yang sama.

Karena perbedaan-perbedaan penting dalam cara pertumbuhan otak kita, kaum wanita dan pria berprilaku dan berkomunikasi secara berbeda.  Kaum pria menggunakan komunikasi terutama sebagai alat lain untuk mengungkapkan pikiran mereka untuk meraih tujuan tertentu atau menyelesaikan sebuah masalah.  Kaum wanita menggunakan komunikasi untuk alasan ini  juga, tetapi mereka juga tergantung pada komunikasi sebagai suatu jalan untuk berhubungan dengan perasaan mereka dan untuk menjernihkan pemikiran mereka. Komunikasi mempunyai arti yang jauh lebih besar bagi seorang wanita.

Dengan cara yang sama, tindakan adalah lebih penting bagi kaum pria.  Tindakan itu mirip sebuah pompa yang menggerakkan bagian otak pria untuk berfikir.  Kaum wanita juga menggunakan tindakan sebagai cara untuuk menyelesaikan nmasalah, tetapi bagi kaum pria hal itu jauh lebih banyak.  Tindakan merupakan cara yang paling penting bagi seorang pria untuk menemukan kejernihan mental dan untuk mengungkapkan perasaannya.

(mars & venus, together forever...)

Kamis, 23 Februari 2012

Rahasia Kebahagiaan


Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain. 
Sebab, hidup bagaikan lukisan: Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuah gudang.


Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan. 
Dengan memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat.


Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi orang lain
Air yang tak mengalir tidak berkembang. Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih.


Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan bukan mencoba mengajari mereka. 
Semakin Anda menunjukkan seberapa banyak Anda tahu, semakin orang lain akan mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan Anda. Mengapa bebek disebut "bodoh"? Karena terlalu banyak bercuap-cuap.


Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati: memandang orang lain sebagai anggota keluarga besar Anda. Sebab, setiap ciptaan adalah milik Anda. Kita semua adalah ciptaan Tuhan yang satu.


Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakim.
Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong
Bila Anda menganggap mereka penting, Anda akan memiliki sahabat ke manapun Anda pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.


Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu. Bermurah hatilah seperti mentari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima kehangatannya.


Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan selalu mengatakan kepada diri sendiri "Aku bebas dalam diriku".
Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. 
Padang rumput yang penuh bunga membutuhkan pohon-pohon di sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku. Kelilingilah padang hidup Anda dengan kebahagiaan.


Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya; nyatanya menginginkan mereka bukan sebagaimana adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap orang sama. Bukankah taman pun akan tampak janggal bila semua bunganya berwarna ungu?


Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati Anda terbuka bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalaman hidup. Hati laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.


Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara! yang tidak prinsipiil.
Renungkan setiap rahasia yang ada di dalamnya.
Rasakan apa yang dikatakannya.
    
     (sumber: beberapa buku motivasi)

Pola Pengasuhan Orangtua Terhadap Prilaku Anak



Beberapa petunjuk bagi ayah dan bunda untuk mengembangkan karakter anak, yaitu:
(1)  memperlakukan anak sesuai dengan karakteristik anak dan memahami bahwa setiap  
       anak unik;
(2)  memenuhi kebutuhan dasar anak antara lain kebutuhan kasih sayang, pemberian  
       makanan bernutrisi, rasa aman, dan nyaman;
(3)  memperhatikan pola pendidikan yang diajarkan oleh guru di sekolah anak dan  
       mencoba menyelaraskan pola tersebut dengan pola pengasuhan orang tua;
(4) memberikan dukungan dan penghargaan ketika anak menampilkan tingkah laku yang 
      terpuji;
(5) memberikan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan usia perkembangannya. Jika 
      lingkungan sosial kurang baik, sebaiknya ayah-bunda memindahkan anak dari 
      lingkungan  tersebut; dan
(6) bersikap tegas dan konsisten.

Sebaliknya, ada beberapa hal yang perlu dihindari ayah-bunda dalam mengembangkan karakter anak, yaitu:
(1)  memaksakan ambisi-ambisi pada anak, apalagi jika bertentangan dengan karakter 
       dasar anak;
(2)  berkata atau berbuat kasar pada anak, karena berpotensi menimbulkan ketaatan  
       sesaat dan kepribadian pemberontak;
(3)  tidak membanding-bandingkan anak;
(4)  tidak terlalu sering berganti-ganti pola asuh karena cenderung mempengaruhi kepribadian anak; dan
(5) tidak melemahkan pola asuh dengan penganiayaan pada anak, baik secara verbal 
       maupun fisik. 

       Biasanya jika penganiayaan ini dilakukan orang tua, pada anak akan timbul sikap 
       curiga berlebihan (skeptis), menarik diri, dan enggan menjalin komunikasi dengan 
       orangtua.

Secara rinci, setidaknya terdapat 10 cara yang dapat dilakukan ayahdan bunda untuk melakukan pengasuhan yang tepat dalam rangka mengembangkan karakter yang baik pada anak, yaitu sebagai berikut (Ryan, dalam www.charactered.net).

1. Menyiapkan diri sebagai contoh yang baik. 
Setiap anak memerlukan contoh yang baik dari lingkungannya. Ayah-bunda merupakan lingkungan terdekat yang paling banyak ditiru oleh anak, baik atau buruk. Hal ini tidak dapat dihindari, karena mereka sedang pada masa imitasi dan identifikasi. Ayah...bunda, jadilah contoh yang baik bagi anak-anak. Karena attitude dan prilaku anak diluar..bersumber dari rumah.

2. Menempatkan tugas dan kewajiban ayahdan bunda sebagai agenda utama. 
Pada jaman modern yang penuh persaingan hal ini cukup sulit dilakukan. Namun ayah-bunda yang baik akan secara sadar merencanakan dan memberikan waktu yang cukup untuk tugas keayahbundaan (parenting). Mereka akan meletakkan agenda pembentukan karakter anak sebagai prioritas utama. 

 3. Mengevaluasi cara ayah-bunda menghabiskan waktu dalam sehari/seminggu.
Ayah-bunda perlu memikirkan jumlah waktu yang ia lalui bersama anak-anak. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa jumlah waktu seorang ayah bersama anak sehari-harinya ternyata tidak lebih dari 19 menit (Risman, 2008). Ayah-ibu perlu merencanakan cara yang sesuai dalam melibatkan diri bersama anak-anak, melalui berbagai kegiatan sehari-hari seperti belajar bersama, makan bersama, mendongeng sebelum tidur, dan sebagainya.


4. Membuka mata dan telinga terhadap apa saja yang sedang mereka serap/alami.
Anak-anak ibarat spons kering yang cepat menyerap air. Kebanyakan yang mereka serap adalah yang berkaitan dengan nilai-nilai moral dan karakter. Berbagai media seperti buku, lagu, film, TV, play station secara terus-menerus memberikan pesan pada anak dengan cara yang mengesankan, baik pesan yang bermoral maupun tidak bermoral. Oleh karena itu, ayah-bunda harus menjadi pengamat yang baik untuk menyeleksi berbagai pesan-pesan dari berbagai media yang digunakan anak.

5. Menggunakan bahasa karakter.
Anak-anak akan sulit mengembangkan karakternya kecuali jika orang tua menggunakan bahasa yang jelas dan lugas tentang tingkah laku baik dan buruk. Ayah-bunda perlu selalu menjelaskan pada anak tentang perbuatan yang boleh dan tidak boleh berikut alasannya.

6. Memberikan hukuman dengan kasih sayang.
Hukuman tidak identik dengan kekejaman. Banyak ayah-bunda yang kurang tepat dalam mempersepsikan hukuman ini, sedemikian menghindari sehingga cenderung memanjakan anak. Akibatnya anak menjadi pribadi yang sulit diatur. Anak-anak memerlukan batasan atau rambu-rambu yang jelas, dan kadang mereka melanggar batasan tersebut. Di sinilah arti penting dari hukuman. Hukuman yang mendidik merupakan salah satu cara manusia untuk belajar. Anak-anak perlu memahami bahwa jika ayah-bunda memberikan hukuman adalah karena ayah-bunda sayang pada mereka. Tentu saja dalam hal ini ayah-bunda juga perlu memahami dengan baik tentang syarat dan cara memberikan hukuman yang mendidik pada anak.

7. Belajar untuk mendengarkan anak.
Berkomunikasi yang efektif dengan anak bukanlah hal yang mudah. Salah satu hal yang kadang dilupakan ayah-bunda adalah meluangkan waktu untuk mendengarkan segala keluh kesah atau cerita anak. Dengan kesibukan ayah-bunda yang padat setiap harinya (apalagi jika keduanya bekerja), maka waktu senja dan malam hari saat bertemu anak-anak terkesan sebagai waktu sisa. Padahal, pada saat itu biasanya banyak sekali yang ingin disampaikan anak pada ayah-bundanya. Oleh karena itu, ayah-bunda perlu selalu mengalokasikan waktu untuk mendengarkan anak-anak. Selain itu, ayah-bunda perlu menegaskan agar anak-anak tahu bahwa apapun yang mereka ceritakan itu sangat penting dan menarik. Tentu hal ini harus selaras dengan sikap ayah-bunda sewaktu mendengarkan anak, misalnya dengan duduk sejajar mata anak, sambil memangku, atau mengobrol santai selepas makan malam; bukan mendengarkan sambil membaca koran atau menonton televisi, sms bahkan BBM an.. 

8. Terlibat dengan kehidupan sekolah anak.
Sekolah merupakan bagian penting dalam kehidupan anak-anak. Bukan hanya mendapatkan kesenangan, selama di sekolah kadang anak juga menemukan berbagai permasalahan, kekecewaan, perselisihan pendapat, atau kekalahan. Ayah-bunda   perlu membantu menyiapkan anak untuk menghadapi semua hal tersebut. Jika anak berhasil melalui berbagai masalahnya di sekolah, karakter anak juga akan makin kokoh dan anak makin percaya diri menatap masa depan.

9. Selalu mengadakan makan bersama.
Meskipun sibuk, ayah-bunda perlu meluangkan waktu untuk makan bersama dengan seluruh keluarga, setidaknya sekali dalam sehari atau kalaupun tidak bisa sekali dalam seminggu (makan pagi atau malam hari). Makan bersama merupakan sarana yang baik untuk berkomunikasi dan menanamkan nilai yang baik. Melalui percakapan ringan saat makan, anak tanpa sadar akan menyerap berbagai peraturan dan perilaku yang dikehendaki.

10. Tidak mendidik karakter melalui kata-kata saja.
Ayah-bunda perlu membantu mengembangkan karakter yang baik melalui contoh tentang berbagai sikap dan kebiasaan baik seperti tentang kedisiplinan, hormat, santun, tolong-menolong, dan lain-lain. Karakter anak tidak akan berkembang baik jika hanya melalui nasehat ayah-bunda saja. Pondasi dalam pengembangan karakter adalah perilaku, yaitu bagaimana ayah-bunda berupaya mendorong anak-anak untuk terbiasa berperilaku baik melalui contoh langsung.

(dari berbagai sumber) 
Selengkapnya dapat dibaca di buku Character Building, Tiara wacana, Yogyakarta

Pelajaran Dari Seorang Anak

Ketika mengalami kegagalan, 

belajarlah dari balita  Anda!
Apakah dia menghukum dirinya
dan larut dalam penyesalan ?
Apakah dia menghubungkan
kegagalan dengan harga dirinya ?
Berapa lamakah dia meratapi
kegagalannya ketika dia jatuh
waktu belajar berjalan ?
Tidak !
Dia segera bangun, mencoba dan
mencoba lagi sampai akhirnya dia
tidak hanya bisa berjalan, tapi berlari
dan melompat!
Jadi yang penting bukan berapa kali
Anda gagal, tapi berapa kali Anda
bangkit kembali

Kunci Keseimbangan Wanita Aktif

MENGURUS rumah tangga, anak, dan pekerjaan kantor, bukanlah perkara mudah. Namun, itulah fenomena yang harus dihadapi para perempuan masa kini. Stamina yang prima adalah kuncinya. Menjadi wanita karier sudah merupakan fenomena yang biasa di zaman modern ini.

Namun meskipun label wanita karier telah dipilihnya, bukan berarti mereka lepas tanggung jawab sebagai ibu rumah. Nahuntuk sukses menjadi keduanya, butuh perjuangan yang cukup berat. Namun, bukan berarti hal ini mustahil didapatkan.

Dengan manajemen waktu yang baik plus stamina yang prima, para wanita bisa mendapatkan keduanya. Aktivitas yang padat tersebut harus diimbangi dengan supan gizi yang cukup juga manajemen emosi yang baik.

”Karena aktivitas yang semakin tinggi itu, wanita memiliki risiko terpapar faktor-faktor eksternal di luar kontrolnya yang akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik maupun keseimbangan emosionalnya,” ungkap spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Hermina, dr Ida Gunawan MS SpGK.

Ida menyatakan, faktor eksternal yang memengaruhi kesehatan fisik maupun keseimbangan emosinya itulah yang disebut sebagai life-toxin yang membuat tubuh tidak seimbang dan dapat membuat wanita tidak maksimal dalam menjalankan perannya. Banyak masalah keseimbangan emosi yang bisa menghampiri para wanita karier.

Seperti tekanan emosional yang diakibatkan oleh menumpuknya pekerjaan, kemacetan lalu lintas, sampai masalah relationship juga menjadi bagian dari lifetoxin.

”Faktor stres, banyaknya pikiran, dan aktivitas, menjadikan wanita sering kali melupakan keseimbangan hidupnya,” tuturnya dalam acara talkshow interaktif bertema ”Balanced Nutirition for Balanced Life” yang diadakan oleh Adidas, di Verandah Pool Four Seasons Hotel, beberapa waktu lalu.

Ida menjelaskan, wanita aktif kerap kali melupakan pentingnya menjaga keseimbangan hidup karena sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Mereka kurang memperhatikan asupan nutrisi yang tepat serta menjalani gaya hidup yang kurang sehat.

”Terdapat empat hal yang juga menjadi kunci penting untuk diseimbangkan dalam hidup seorang wanita,” kata dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Hermina ini.

Keempat kunci itu adalah nutrisi yang tepat, olahraga teratur, istirahat cukup, serta menjaga gaya hidup. Ida menjelaskan, banyak yang melalaikan semua kunci hidup seimbang tersebut sehingga keseimbangan dalam hidup pun tidak ada.

Masih dijelaskan Ida, dalam hal nutrisi, wanita membutuhkan gizi yang sehat dan seimbang agar senantiasa sehat dan hidup seimbang. Nutrisi yang ideal untuk wanita aktif sebenarnya sama saja dengan pria. Namun, wanita lebih memberikan perhatian pada kecantikan dan kebersihan kulit, tubuh, kesehatan, dan lain–lain.

Oleh karena itu, diperlukan konsumsi vitamin serta mineral yang kaya antioksidan secara teratur. ”Perbanyak konsumsi makanan yang bersumber dari bahan alami, seperti buah dan sayuran,” sarannya.

Sementara untuk olahraga, disarankan oleh Ida adalah olahraga fisik, seperti berlari, renang, atau bersepeda. Dengan berolahraga, maka tubuh pun sehat,aliran darah lancar, hidup seimbang bahkan menjadi salah satu cara alami untuk menurunkan tingkat stres.

”Pilih olahraga yang aman untuk diri Anda karena yang tahu kesehatan Anda adalah diri Anda sendiri, atau konsultasikan dengan dokter Anda,” tuturnya.

Sementara istirahat yang cukup, juga termasuk bagian untuk mendapatkan hidup yang seimbang, semisal dengan beristirahat sekitar enam sampai delapan jam per hari atau bisa juga disesuaikan dengan pola istirahat tubuh.

Agar wanita aktif tetap senantiasa hidup seimbang, maka gaya hidup juga harus diperhatikan. Semisal dengan menjauhi alkohol atau rokok.

”Jauhilah hal-hal yang menyakiti tubuh. Kesehatan dan fit yang optimal adalah landasan dari banyak hal dalam hidup ini, terutama untuk wanita aktif,” sarannya.

Monica, salah seorang wanita aktif yang juga berprofesi sebagai pilot dan sudah mempunyai 5.000 jam terbang dengan penerbangan terjauh ke Prancis ini,  juga kerap menjaga kondisi tubuh agar tetap seimbang. Dengan rajin berolahraga, konsumsi gizi seimbang, dan istirahat yang cukup, maka hidupnya sudah merasa baik dan terhindar dari ”racun” sehari-hari.
 (sumber:sindo)

Belajar Bahagia

Belajar untuk bahagia ? Mengapa untuk merasa bahagia saja kita harus belajar ? 
Karena kata orang bahagia itu perjalanan, a journey, bukan tujuan, not a destination. Waktu masih kanak-anak, kita sangat mudah merasa bahagia, kita bahagia untuk hal-hal yang sederhana. Setelah dewasa, kita terpaku pada standar-standar dunia untuk bisa merasakan bahagia. Kita tidak selalu sadar bahwa bahagia yang sejati itu bukan ditentukan standar masyarakat. Bahagia kalau uangnya banyak, bahagia kalau sukses, bahagia kalau statusnya terpandang, bahagia kalau istrinya cantik atau suaminya pintar, bahagia kalau semuanya lancar dan sesuai harapan kita. Dan seterusnya. Tapi kebahagiaan yang sesungguhnya mestinya tidak bergantung kepada semua itu. Kalau semuanya itu diambil dari kita, atau tidak menjadi milik kita, apakah kita lantas menjadi tidak bahagia ? Semudah itukah kita menyerah untuk tidak lagi bahagia ? Rasanya Sang Hidup ingin kita selalu bahagia, dan menciptakan kita untuk bahagia, sejak awal kta diciptakan. Seperti halnya hidup, bahagia itu diberikan-Nya dengan cuma-cuma, tanpa alasan, tanpa syarat. Semata karena cinta-Nya kepada kita, karena Dia ingin kita menjadi mitra-Nya untuk menjadikan dunia ciptaan ini semakin penuh cinta. itu saja.
..
Kalau rasa bahagia adalah bila harus begini atau harus begitu…baru bahagia kalau saya begini atau kalau kamu sudah begitu….berarti untuk bahagia yang sesungguhnya, memang aku masih perlu belajar. Sebab bahagia yang dari Sang Hidup itu adalah bukan “bahagia kalau….” , melainkan “bahagia karena…..” yaitu bahagia karena bersyukur, bahagia karena diberi hidup. Karena mencintai proses-proses kehidupan. Karena terbuka kepada kemungkinan. Karena selalu penuh harapan. Apakah bahagia ku sudah bahagia yang sejati ? Bahagia yang sejati sudah kualami bila aku bisa tetap memilih untuk bahagia sekalipun hidup sedang tidak berjalan sperti yang kuinginkan, bahkan di saat dunia ada derita dan kekecewaan. Bahagia karena cinta Sang Tujuan, dan bahagia karena selalu ada harapan, kepada Sang Pemelihara Kehidupan.
..
Semoga..... bahagia selamanya.

Cara menghadapi anak marah


Anak-anak buah hati kita adalah sebuah pribadi yang sama dengan orang dewasa, kadang penuh canda, tapi dia juga punya emosi seperti orang dewasa. Mom ... bagaimana jika si kecil ngambek? emosi, .... Banyak orang tua yang kurang bijak ketika menghadapi jagoan kecilnya ngambek .. malah ada yang emosional yang justru berakibat fatal terhadap hubungan baik antara anak dan orangtua, bahkan ada yang lebih tragis dengan kekerasan fisik. Duh .... kenapa harus terjadi ya ...
Untuk menjadi orangtua yang bijak, memang kita perlu banyak belajar bagaimana menghadapi emosi anak. Karena setipa anak memiliki karakter masing-masing, dan orangtua perlu mengetahui hal ini ... agar ketika si kecil tiba-tiba emosinya meledak bisa ditangani dengan bijak tanpa melukai perasaan si anak.
1.  Pada saat anak marah, jangan beri komentar apapun.  Pasang tampang tenang, seakan-akan Anda tidak marah (tampang lempeng) mengalami emosi anak.   Kayak kalo lagi main poker, atau main kartu dan ga 'bisa ada yang tahu kita pegang kartu apapun gitu .. 
2.bila mungkin, biarkan dia sendiri di kamarnya.   Biarkan 5 - 10 menit dia sendiri ... jangan coba-coba untuk berkomunikasi ketika si anak sedang dalam kondisi emosi.Biarkan dia sendiri (tapi jangan ditinggal pergi ke mall .. hehehe) atau malah bermain dengan anak kita yang lain, karena justru menambah emosi anak.Tunjukkan empati kita ketika anak kita dalam keadaan emosi.

3.  Nah, di dalam kamar marah-marah lah dia disitu sendirian.  Bener-bener sendirian dan ga 'ada bujukan / amarah / rayuan / atau whatever lah.  Pokoknya ga 'dapat kepuasan sama sekali. Biasanya anak akan menumpahkan segala emosinya dengan menangis, membanting mainannya atau coret-coret buku. Dengan cara membiarkan dia, kita memberi waktu dan ruang untuk melampiaskan emosinya secara pribadi. Bagaimanapun juga anak-anak butuh pelampiasan yang tidak diganggu orang lain. 

4.  Kalau sudah reda, baru kita datangi dan kami tanya "sudah marahnya? Ayo keluar".  Dan di luar ruang baru kita tanya 'ada apa', 'marah sama siapa' dsb.  Gaya kita bertanya benar-benar lemah lembut seolah "badai katrina "yang tadi itu tidak pernah terjadi. 

Susah sekali lho.soalnya kita 'kan manusia biasa yang bisa anytime terbawa emosi ... Alhamdulillah, cara seperti ini efektif sekali.  Bahkan anak yang paling "menyeramkan" saat marah-pun, bisa dengan relatif mudah diingatkan untuk masuk kamar dan tinggal disitu sampai ia merasa lebih tenang. 
Kadang-kadang tanpa disuruh, anak-anakku mengunci diri dikamar ketika emosi, dan tidak meluapkan emosinya kepada kita secara frontal.  Memang tidak mudah sih, menghadapi anak ketika emosi, apalagi kalau anak mulai ngamuk, narik-narik jilbab, trus gulung-gulung ditanah ... wah gaswat deh! Benar-benar menguji emosi dan keahlian kita untuk mengelola emosi kita sendiri menghadapi kondisi seperti ini. Kunci dari segala-galanya adalah "ignore the bad behavior" dan "give positive attitude toward the positive behavior" 

Jangan lupa untuk selalu memberi perhatian (mengajak bicara, mengomentari, bercanda) justru pada saat anak sedang 'tidak melakukan apapun'.  Jadi, dia tahu dia dapat perhatian dari kita justru kalau lagi 'manis' ..  Cara ini selain saya ampuh terapkan pada anak -anak saya Anindya dan Dewa.  Saya jadi seperti kaleng rombeng dan kaset rusak.  Anak lagi bengong, baru dateng, atau sedang enak-enak makan, pasti saya datangi dan tegur dengan ucapan-ucapan sederhana seperti 'selamat pagi ..'  (Nada bicaranya seperti iklan ya. Selamat pagi, donnaaaaa ..), 'halo, bajunya bagus ya.', 'Hey, sepatu baru nih?', 'Halo, makan apa kok enak benar?' .. 
Saya setiap baru pulang kerja, biarpun tengah malam atau baru datang dari dinas luar kota sekalipun, pasti mengharuskan diri sendiri untuk menyapa anak-anak saya dengan "riang gembira"  (sekedar berbagi).
 .. semoga bermanfaat ..

Kebesaran Membutuhkan Keberanian

Kita mengasihi anak kita sebagaimana adanya mereka; dan kita berharap agar anak-anak kita dapat mersaih kebesaran sesuai potensi yang mereka miliki.  Kadangkala kita mengkhayalkan mereka seperti apa mereka nantinya..para ilmuwan, penjelajah, seniman.  Kita membayangkan mereka bertumbuh menjadi orang yang baik dan kita harap meraih sesuatu yang istimewa.


Hasil yang besar membutuhkan keberanian.... mengatasi ketakutan untuk bertekun.  Tidak ada hasil yanag nyata tanpa pengorbanan atau mengambil resiko.  Martin Luther King Jr, Cesar Chavez, dan Bunda Theresia meraih kebesaran karena mereka tidak membiarkan ketakutan menguasai arah tindakan mereka.  Lebih dari itu mereka meningkatkan keberanian mereka hingga ke tingkat kepahlawanan dengan cara berjuang demi tujuan yang mulia bagi kepentingan orang lain.


Berbagai potensi besar tidak selalu menghasilkan ketenaran.  Keberanian ada di sekeliling kita...dalam masyarakat kita sekolah anak-anak kita dan di dalam rumah kita.

  • Di kota tetangga, seorang ibu yang sekarat karena menderita tumor otak membangun suatu warisan kasih dan kesetiaan dalam hubungannya dengan putrinya yang masih kecil.
  • Di seberang jalan, seorang anak yang menderita kista jaringa ikat, suatu penyakit parah yang memerlukan terapi perawatan yang intensif seumur hidupnya, menghadapi pergumulan hariannya denga rasa syukur dan ketabahan.
Anak-anak pada masa kini tumbuh dengan lebih banyak ketakutan dibandingkan dengan anak-anak yang tumbuh secara bebas pada masa lalu (sharing dengan ibu-ibu teman sekolah anakku..hehhe.).
Untuk mengatasi besarnya rasa takut...anak-anak perlu ditumbuhkan rasa percaya diri..tentunya kita juga harus bekali mereka dengan cara-cara melindungi diri baik ketika menghadapi bahaya,,,bagaimana berhadapan dengan orang lain, bagaimana cara komunikasi dengan orang yang lebih tua dari mereka, dan bagaimana bersikap diluar rumah....

Menurut Charles A. Smith ada 7 langkah untuk membangun keberanian.
Pada setiap langkah, anak-anak mengalami suatu penemuan yang memampukan mereka untuk mempelajari suatu kekuatan yang mendasar,
  • Dari kekuatan menjadi kemauan
  • Dari komunitas menjadi kepedulian
  • Dari bahaya menjadi kewaspadaan
  • Dari diri sendiri menjadi empati
  • Dari moralitas menjadi integritas
  • Dari keadilan menjadi kehormatan
  • Dari tanggung jawab menjadi keperkasaan 
Kemauan, kepedulian, kewaspadaan, penguasaan diri, empati, integritas, kehormatan dan keberanian bertumbuh bisa dilakukan dengan praktik..dilaksanakan, seperti baja yang ditempa oleh api.
Sebagai orang tua ternyata tugas kita bukan hanya melahirkan anak...tetapi juga harus mempunyai skill bagaimana menjadi orangtua.....
Membagun dan kemudian memelihara suatu hubungan kasih sayang sangatlah penting untuk mendidik keberanian anak. Berbagai pemikiran harus didukung dengan komitmen. Haisl yang besar dapat diraih melalui akumulasi tindakan sehari-hari. Bagaimana kita bereaksi ketika anak kita bangun tengah malam karena mimpi buruk atau ingin ke kamar kecil..?atau ketika anak kita pulang sekolah dengan baju kotor, atau pulang bermain dengan kaki berdarah karena jatuh atau berkelahi..? membuat segala perbedaan dalam hal bagaimana karakter anak-anak kita akan berakar dan berkembang.  Karakter anak bertumbuh dari rumah.....

Semoga bermanfaat...

Senin, 13 Februari 2012

Etika Dalam Kepemimpinan


1–Apakah “Etika” itu?
Pada pengertian yang paling dasar, etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu; memutuskan apa yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi.
2–Apakah “Kepemimpinan yang Etis” itu
Kepemimpinan yang etik menggabungkan antara pengambilan keputusan etik dan perilaku etik; dan ini tampak dalam konteks individu dan organisasi. Tanggung jawab utama dari seorang pemimpin adalah membuat keputusan etik dan berperilaku secara etik pula, serta mengupayakan agar organisasi memahami dan menerapkannya dalam kode-kode etik.
3–Saran-saran untuk perilaku secara etik
Bila pemimpin etik memiliki nilai-nilai etika pribadi yang jelas dan nilai-nilai etika organisasi, maka perilaku etik adalah apa yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Ada beberapa saran yang diadaptasi dari Blanchard dan Peale (1998) berikut ini:
a–berperilakulah sedemikian rupa sehingga sejalan dengan tujuan anda
(Blanchard dan Peale mendefinisikannya sebagai jalan yang ingin anda lalui dalam hidup ini; jalan yang memberikan makna dan arti hidup anda.) Sebuah tujuan pribadi yang jelas merupakan dasar bagi perilaku etik. Sebuah tujuan organisasi yang jelas juga akan memperkuat perilaku organisasi yang etik.
b–berperilakulah sedemikian rupa sehingga anda secara pribadi merasa bangga akan perilaku anda. Kepercayaan diri merupakan seperangkat peralatan yang kuat bagi perilaku etik. Bukankah kepercayaan diri merupakan rasa bangga (pride) yang diramu dengan kerendahan hati secara seimbang yang akan menumbuhkan keyakinan kuat saat anda harus menghadapi sebuah dilema dalam menentukan sikap yang etik.
c–berperilakulah dengan sabar dan penuh keyakinan akan keputusan anda dan diri anda sendiri. Kesabaran, kata Blanchard dan Peale, menolong kita untuk bisa tetap memilih perilaku yang terbaik dalam jangka panjang, serta menghindarkan kita dari jebakan hal-hal yang terjadi secara tiba-tiba.
d–berperilakulah dengan teguh. Ini berarti berperilaku secara etik sepanjang waktu, bukan hanya bila kita merasa nyaman untuk melakukannya. Seorang pemimpin etik, menurut Blanchard dan Peale, memiliki ketangguhan untuk tetap pada tujuan dan mencapai apa yang dicita-citakannya.
e–berperilakulah secara konsisten dengan apa yang benar-benar penting. Ini berarti anda harus menjaga perspektif. Perspektif mengajak kita untuk melakukan refleksi dan melihat hal-hal lebh jernih sehingga kita bisa melihat apa yang benar-benar penting untuk menuntun perilaku kita sendiri.
(Diadaptasi dari presentasi “Ethical Leadership: Doing What’s Right”, Sara A. Boatman)