Selasa, 05 Juni 2012

Merubah Dari Dalam


Ada sebuah cerita inspirasi yang menarik, dan semoga bisa menjadi inspirasi buat rekan-rekan .......

Saat renovasi rumah, si empunya rumah sudah merencanakan memasang sebuah lukisan potret keluarga di ruang tamu yang telah ditatanya dengan indah. Lukisan itu telah dipesan melalui seorang seniman pelukis wajah yang terkenal dengan harga yang tidak murah. Tetapi, saat lukisan itu tiba di rumah dan hendak dipasang, dia merasa tidak puas dengan hasil lukisan dan meminta si pelukis merevisi sesuai dengan gambar yang dibayangkan.

Apa daya, setelah diperbaiki hingga ketiga kalinya, tetap saja ada sesuatu yang tidak disukai pada lukisan tersebut sehingga setiap si pemilik rumah melintas ruang tamu, selalu timbul ketidakpuasan dan kekecewaan. Itu sangatlah mengganggu pikirannya.Menjadikan dirinya tidak senang, uring-uringan, jengkel, kecewa dan sebal dengan ruang tamunya yang indah itu. Semua gara-gara sebuah lukisan! 

Suatu hari, datang bertamu satu keluarga sahabat ke rumah itu. Sahabat ini termasuk pengamat seni yang disegani di lingkungannya. Saat memasuki ruang tamu-setelah bertukar sapa begitu akrab dengan tuan rumah-tiba-tiba mereka bersamaan terdiam di depan lukisan potret keluarga itu. Si tuan rumah buru-buru menyela, "Teman, tolong jangan dipelototi begitu, dong. Aku tahu, lukisan itu tidak seindah seperti yang aku mau, tetapi setelah di revisi beberapa kali jadinya seperti itu, ya udah lah, mau apalagi? " "Lho, apa yang salah dengan lukisan ini? Lukisan ini bagus sekali, sungguh aku tidak sekedar memuji. Si pelukis bisa melihat karakter obyek yang dilukisnya dan menuangkan dengan baik di atas kanvas, perpaduan warna di latar belakangnya juga mampu mendukung lukisan utamanya. Benar kan, Bu? "Tanyanya sambil menoleh kepada istrinya. "Iya, lukisan ini indah dan berkarakter. Jarang-jarang kami melihat karya yang cantik seperti ini. Kamu sungguh beruntung memilikinya, "si istri menambahkan dengan bersemangat. 

Kemudian, mereka pun asyik terlibat diskusi tentang lukisan itu. Setelah kejadian itu, setiap melintas di ruang tamu dan melihat lukisan potret keluarga itu, dia tersenyum sendiri teringat obrolan dengan sahabatnya. Kejengkelan dan kemarahannya telah lenyap tak berbekas. 

Rekan-rekan...,Jika sebuah lukisan tidak bisa diubah atau banyak hal lain di luar diri kita yang tidak mampu kita ubah sesuai dengan keinginan kita atau selera kita, maka tidak perlu menyalahkan keadaan! Karena sesungguhnya, belum tentu lukisan atau keadaan luar yang bermasalah, tetapi cara pandang kitalah yang berbeda. 

Jika kita tidak ingin kehilangan kebahagiaan maka kita harus berusaha menerima perbedaan yang ada. Dengan mengubah cara berpikir kita yang di dalam, tentu kondisi di luar juga ikut berubah. Marilah kita pelihara semangat dan kebahagiaan kita, bukan dengan mengubah dunia sesuai dengan keinginan kita, tetapi menerima perubahan dengan cara mengubah yang ada di dalam diri kita terlebih dulu.


Salam...sukses 


Sukses Di Mulai Dari Pikiran ( Impian )


Mungkin diantara sahabat ada yang pernah jalan-jalan ke Disneyland, atau mungkin juga di antara sahabat telah melihat atau mendengar sebuah taman wisata termegah di dunia yang bernama Disneyland itu. Mungkin dari Koran, dari Televisi maupun juga dari Internet.
Dalam kesempatan kali ini, saya ingin mengajak anda bukan untuk bercerita tentang Megahnya Disneyland akan tetapi untuk mengenal dengan Pak Disney sang Disneyland Creator tersebut,terutama tentang pemikirannya yang luar biasa.



Pak Disney ini memiliki nama lengkap Walter Elias Disney, lahir pada tanggal 5 Desember 1901. Berasal dari keluarga biasa saja bahkan beliau pernah pula bekerja di perusahaan Koran dalam perjalanan hidupnya hingga kemudian dipecat dengan alasan tidak mampu berkreatif dalam perusahaan Koran tersebut. Bersama saudara kandungnya, Roy Oliver Disney, Walt mendirikan The Walt Disney Company dan sekarang terkenal dengan berbagai film dan taman bermainnya, seperti Disneyland dan Disney Resort Paris.

Yang membuat saya tertarik dengan sosok Disney adalah ketika Peresmian Disney land Paris di tahun 1992, ada seorang wartawan yang menyayangkan akan ketidakberadaan Walt Disney kepada kerabat Pak Disney karena pada saat itu Pak Disney sudah meninggal. Dengan sederhananya istri mendiang pak Disney berkata, "Sesungguhnya Pak Disney telah melihat ini semua di dalam alam imajinasinya. "

Ya, ternyata Pak Disney melakukan seperti kata pepatahbahwa segala sesuatu yang diciptakan berada dalam dua tahap, pertama di dalam alam fikirannya dan yang kedua ketika menjadi realita.

Demikian cerdas pak Disney dalam merancang dan membayangkan apa yang ingin diimpikannya dan akhirnya impiannya tersebut menjadi kenyataan. Kecerdasan beliau dalam pemikiran dan imajinasinya yang luar biasa ini pun akhirnya dikembangkan sebagai salah satu teknik dalam NLP untuk menggapai kesuksesan oleh Robbert Dilts yang dikenal dengan Walt Disney Planning Strategy

Kembali ke Pak Disney, Apa yang diimpikan oleh pak Disney tentang sebuah taman hiburan dimana orang-orang merasakan kebahagiaan akhirnya terwujud dan menjadi kenyataan. Karena Pak Disney tidak sekedar bermimpi (Dreamer) sederhana saja namun juga membuat tahapan - tahapan lainnya di dalam impiannya sehingga menjadikan impian membuat Disneyland seolah sudah menjadi realita di dalam impiannya.

Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata ada Pattern / Pola dalam tahapan yang dilakukan oleh Pak Disney ketika mengcreate impiannya tersebut sehingga menjadi kenyataan. Mudahnya pola tersebut adalah sebagai berikut

1. Be A Dreamer

Pertama -tama mulailah dengan membuat impian yang kita inginkan/bayangkan. Jadilah seorang Dreamer. Catatlah apa yang kita impikan. Perbesar impian tersebut. Lihatlah apa yang ada dalam impian. Gunakan dan manfaatkan Panca Indra untuk memperjelas dalam pembuatan impian tersebut. Perjelas bayangan dari impian tersebut. Dengarlah apa saja suara yang diinginkan didalam impian. Serta rasakan betapa impian itu seolah (as if) menjadi kenyataan. Sehingga anda seolah benar-benar berada di dalam impian tersebut

2. Be A Realist

Setelah mendapatkan impian tersebut telah dibuat dan didapatkan, tahap selanjutnya adalah menjadi diri sebagai orang yang realistis terhadap apa yang kita impikan tersebut. Be A Realist, keluarkan sisi netral dari dalam diri untuk menilai impian tersebut. Pandanglah impian tersebut dengan kondisi netral, tidak begitu memuja maupun mencerca. Catatlah apa yang ada didalam fikiran ketika berada di dalam posisi sebagai orang yang netral dan realistis

3. Be A Critic

Tahap Ketiga setelah menjadi orang yang netral adalam jadikan diri sebagai Pengkritik (A Critic). Kritiklah impian tersebut seolah-olah kita menjadi kritikus yang sedang mencari kelemahan dari impian. Dan ingatlah untuk mencatat apa yang ada didalam fikiran ketika berada di dalam posisi pengkritik

Setelah melalui tiga fase strategi tersebut , barulah kita seolah-olah menjadi orang netral diatara ketiga posisi tersebut. Hal ini supaya kita jauh lebih netral dalam memandang dan merasakan ketiga pemikiran kita sendiri yang telah ditulis tersebut. Posisi ini biasa disebut dengan Meta Position.

Setelah menimbang dalam Meta Position, bisa saja kita kembali berfikir sebagai Dreamer untuk memperkaya impian kita menjadi lebih realistis dan lebih dinamis.

Cara ini lah yang ternyata membuat Pak Disney berhasil membangun impiannya menjadi kenyataan. Beliau dengan pandainya memainkan sisi Dreamer, Realist dan Critic yang dimilikinya sehingga mendapatkan impian yang kreatif dan realistis untuk dijadikan kenyataan.

Kutipan dari Sharingan seorang teman (Smile Trainer) di Milis UE 

Kecerdasan Menentukan Kebahagiaan


Bahagia dan sukses dapat diprediksi! Bahagia dan sukses adalah buah dari perilaku. Karena itu bila kita mempunyai perilaku orang yang bahagia dan sukses, pasti suatu saat menjadi bahagia dan sukses pula.. Perilaku adalah buah dari kebiasan. Kebiasaan dimulai dari sikap. Sikap dipengaruhi oleh paradigma. Paradigma dipengaruhi oleh pengetahuan. Jadi, awalnya adalah pengetahuan. Setiap hari, pengetahuan beredar secara berlimpah ruah di sekeliling kita. Kemampuan menangkap pengetahuan, mengolahnya, menghayatinya, dan menjadikannya sebagai aksi untuk meraih tujuan, sangat dipengaruhi oleh kecerdasan.

Dr. Stanley dalam karyanya The Millionaire Next Door mengungkapkan hasil penelitiannya terhadap para milyuner di Amerika, Ditunjukkan bahwa para orang sukses memiliki kecerdasan yang cukup baik. Para milyuner yang diteliti berasal dari berbagai kalangan seperti kontraktor las, penjual barang bekas, petani, pembasmi hama, hingga penjual koin. Yang jelas, mereka mempunyai satu kesamaan yaitu sangat merdeka secara finansial. Kebanyakan mereka hidup relatif sederhana dibandingkan dengan jumlah kekayaannya. Mobil mereka seperti rata-rata milik orang kebanyakan, rumah mereka berada di perumahan orang kebanyakan. Mereka juga bergaul dengan orang kebanyakan. Sebagian besar dari mereka tidak suka tampil di depan publik. Mereka rata-rata bersekolah dengan baik. Kalaupun putus sekolah, itu dikarenakan kondisi ekonomi keluarga, bukan karena mereka tidak cerdas. 

Jadi para milyuner ini memiliki kecerdasan intelektual, IQ, yang baik. Mereka juga adalah orang-orang yang tangguh, ulet, sabar, mampu mengendalikan diri, bermasyarakat dengan baik, memiliki keluarga harmonis, dan berbagai hal lain yang menjadi bukti bahwa mereka memiliki kecerdasan emosional, EQ, yang baik. Semua dari mereka juga setuju bahwa kehidupan spiritual, pelayanan, dan sedekah adalah hal yang sangat penting. Kebanyakan dari mereka menyumbangkan penghasilan 10 persen atau lebih dari pendapatan kotor. Mereka meyakini Tuhan sebagai sumber pemberi rizki, sebagai pendamping yang tidak kelihatan, atau sering disebut sebagai "silent partner". Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kecerdasan spiritual, SQ yang sangat baik.

Studi terhadap orang-orang yang sangat sukses menujukkan bahwa mereka juga memiliki ciri-ciri lain yang menonjol. Pertama, mereka mempunyai mimpi yang besar, tujuan yang jelas, dan teguh memegang mimpinya tersebut. Kedua, mereka tidak bekerja sendirian, mereka mampu memanfaatkan kekuatan yang ada di dalam dirinya maupun di sekeliling dirinya. Jadi, mereka mengembangkan dua kecerdasan lainnya sebagai pelengkap dari IQ-EQ-SQ. Mereka mengembangkan kecerdasan yang disebut Kecerdasan Aspirasi (Aspiration Intelligence), dan Kecerdasan Kekuatan (Power Intelligence). Ternyata para orang sukses mengembangkan lima kecerdasan dengan seimbang! Kelima kecerdasan ini kita sebut Kecerdasan SEPIA (Spiritual - Emotional - Power - Intellectual - Aspiration).

Dalam sisi manusia yang lebih dalam, sesungguhnya kita memiliki anugerah Illahi yang membuat diri kita unik. Anugerah Illahi terpenting ini adalah "kebebasan untuk memilih". Dari anugerah penting inilah anugerah–anugerah yang lain saling terkait. Manusia dilengkapi dengan anugerah kesadaran diri, imajinasi, suara hati, dan kehendak bebas. Manusia juga mendapat anugerah proses, yaitu senang belajar dan senang bertanya. Ketika berbagai anugerah ini dipadukan maka manusia mampu membangun peradaban dalam bentuk kehidupan sosial bermasyarakat, berbisnis, pendidikan, seni, dan teknologi. Di sisi dalam, manusia juga mampu menyempurnakan pemahamannya tentang kemanusiaan, makna kehidupan, arti suatu pengorbanan, dan bakti kepahlawanan.

Sayangnya anugerah ini sering tertimbun oleh kesibukan sehari-hari. Kecerdasan SEPIA adalah suatu upaya untuk menerbitkan kembali semua potensi dalam diri kita untuk meraih bahagia dan sukses.


salam...sukses luar biasa..


Kamis, 17 Mei 2012

Anak Kecil Yang Pandai Bersyukur


Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung, dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin. Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. ' Bagaimana perjalanan kali ini? ' 'Wah, sangat luar biasa Ayah ''Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin' kata ayahnya. ' Oh iya 'kata anaknya 'Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?' tanya ayahnya. Kemudian si anak menjawab. 'Saya saksikan bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat. Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ketengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari . Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh. Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita. Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya. Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri. Kita memiliki tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi. ' Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara. Kemudian sang anak menambahkan 'Terimakasih Ayah, telah menunjukan kepada saya betapa miskinnya kita.' 


Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang. Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih. 

Sumber: Anonim 

Senin, 14 Mei 2012

Ketika Komunikasi Macet


Ketika komunikasi macet, jalanan macet, ide menulis macet, proses penyembuhan macet, proses menuju kebebasan macet, maka rasa frustasi yang mengalir, masuk ke dalam jiwa, merasuki tulang. Hati yang panas semakin gerah, jiwa yang lelah terasa ingin menyerah.
Daripada menyesali hal-hal yang kubutuhkan atau harapkan untuk berjalan kembali tetapi nyatanya tak kunjung bergerak, atau menyumpahi keadaan dan kecerobohan yang telah menimbulkan macet, lebih baik diam sejenak. Ada yang terlupakankah ? Tenang, tersenyum, berharap, dan sadar.
Mungkin selama ini ku sudah bergerak terlalu laju, sehingga tidak sempat mendongak menikmati kerlipan bintang di langit malam, atau tersenyum kepada matahari pagi yang memberi kehidupan. Mengulurkan tangan kepada anak-anak yang merindukan sapaanku. Dan menyapa jiwaku sendiri yang kering karena kerutinan. Mungkin hatiku sudah terlalu penuh dengan ambisi dan keinginan-keinginan duniawi, mungkin ini saatnya membersihkan nurani, memurnikan motivasi, menyadari pemeliharaan Illahi, yang sesungguhnya tak pernah sepi. Hanya jarang mendapat apresiasi.
Macet memang menyebalkan, tidak ada ide, tidak ada kelanjutan, harapan menggantung, kepastian melayang. Macet membuat bahtera hidup terhenti, dan semua aspirasi seakan mati. Tetapi mungkin itulah saat yang tepat untuk meluruskan kemudi, mengistirahatkan kendali, dan menyelaraskan diri dengan kehendak Illahi, supaya kita sungguh sampai ke tujuan kita yang hakiki.

Terimakasih macet.

Rabu, 02 Mei 2012

Are You A Bad Boss?


Tentu Anda ingat, sebelum memegang posisi sebagai atasan, Anda juga pernah merasakan suka duka jadi seorang karyawan. Ada saat-saat ketika karena suatu hal Anda tidak puas dengan kepemimpinan boss Anda, lalu dengan serta merta menganugerahi gelar “the bad boss’ untuk atasan tersebut. Dengan kekesalan yang berapi-api pembalasan pun direncanakan terhadap atasan Anda. Lebih ekstrem lagi, beberapa orang bahkan diam-diam memiliki niat untuk meluapkan ketidaksukaan mereka kepada atasan dengan kontak fisik yang membahayakan. Walaupun hal ini hanya sebatas wacana saja, tapi sungguh tidak ada jaminan bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan sang karyawan.
Ketika Anda sudah memiliki posisi yang sama dengan atasan Anda dulu, memimpin dan mengelola anak buah, bukan tidak mungkin salah satu dari mereka mengalami hal yang dulu pernah Anda rasakan. Tanpa Anda sadari mereka memendam ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Anda, atau terhadap hak dan kewajiban yang mereka terima.
Kepemimpinan dan mengelola tim memang tidak harus memuaskan hati semua orang. Tidak ada rumus yang 100% tepat dan akurat untuk menjalankan kepemimpinan karena ini adalah hal rumit yang sulit untuk dilaksanakan dengan sempurna. Untuk meminimalisir kemungkinan Anda dilabeli dengan “bad boss”, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah mengenali kepemimpinan Anda dan efektifitasnya terhadap anak buah Anda serta terus mengembangkan dan mendewasakan karakter Anda sebagai pemimpin. Kenali juga kelemahan Anda dan berusahalah untuk memperbaikinya.
Beberapa ciri yang sebaiknya Anda pertahankan atau capai agar tidak memiliki predikat the bad boss antara lain :
Going down. A bad boss tidak akan mengetahui kesulitan yang dihadapi anggota timnya. Filsuf Lao-Tzu pernah berkata bahwa "If you want to govern the people, you must place yourself below them." Menjadi seorang atasan tidak berarti Anda harus selalu ada di ‘atas’ sehingga anggota tim Anda sulit untuk ‘meraih’ Anda. Investasikan waktu dan tenaga untuk mengetahui detail pekerjaan yang dilakukan dan situasi kerja yang dihadapi anak buah Anda sehari-hari. Ketahui kesulitan yang dihadapi setiap anak buah Anda dan diskusikan solusi yang paling tepat. Tunjukkan bahwa Anda bersedia untuk dekat dan turut ambil bagian dalam proses pekerjaan tim Anda.
Sampaikan dan ketahui dengan jelasA bad boss hanya akan memberikan perintah namun tidak tahu setiap detail yang dibutuhkan untuk mencapainya. A bad boss ingin mendapatkan hasil bagus tanpa ingin tahu kesulitan yang dihadapi anggota timnya. Ada anggapan yang menyatakan bahwa seorang atasan memiliki keleluasaan untuk memberikan berbagai perintah atau tugas bagi anak buahnya. Akan tetapi yakinkah Anda bahwa esensi dari tugas yang diberikan diterima dan dimengerti oleh anggota tim dengan sempurna? Bila Anda mendapati masalah, sebelum menyalahkan mereka, apakah Anda sudah mengetahui apa yang sebenarnya Anda harapkan dalam pemberian perintah tersebut? Apakah Anda mengetahui big picture dan setiap detail dari tugas tersebut? Pastikan Anda mengetahui setiap aspek dari tugas yang dibebankan dan menyampaikannya dengan jelas. Konfirmasikan apakah anak buah Anda mengetahui dengan jelas perintah Anda.
Bijaksana menghadapi masalah. A bad boss akan menyalahkan anggota timnya atau faktor lainnya saat menghadapi masalah. Ada anggapan menyesatkan bagi sebagian orang bahwa masalah tidak akan jadi sebuah masalah jika tidak diketahui keberadaannya. Karena itu banyak orang bahkan juga pemimpin yang berusaha untuk melarikan diri dari sebuah persoalan lalu berharap persoalan tersebut akan mereda dengan sendirinya. Pemimpin berkarakter justru akan mengharapkan masalah agar bisa mempersiapkan antisipasi dan solusinya.
Terbuka terhadap kritik. A bad boss tidak menerima kritikan, bahkan akan tersinggung saat dikritik oleh anggota timnya. Pemimpin yang menggunakan metode komunikasi satu arah, atau dengan kata lain tidak bisa menerima kritikan dari anggota timnya, menghendaki setiap perkataannya dituruti, dan tidak menghiraukan aspirasi dan masukan dari timnya hanya akan membuat mereka kehilangan respect atau rasa hormat. Dorong setiap anggota tim Anda untuk menyuarakan pendapat atau kritik mereka terhadap kebijaksanaan atau policy yang Anda buat. Bagaimanapun 'toh keputusan ada di tangan Anda.

Remember! 
Semua pemimpin yang baik, pernah melalui fase pembentukan yang tidak baik, so biasakan diri Anda dibentuk oleh organisasi Anda. 

salam....

(share from Chandra Ming (General Manager JobsDB.com)

Selasa, 01 Mei 2012

KISAH BESI DAN AIR


Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada sahabatnya :
"Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.

Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini. Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"

Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap.
Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.

Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.
Semoga bermanfaat...


Sumber : IndoForum.org