Selasa, 05 Juni 2012

Kecerdasan Menentukan Kebahagiaan


Bahagia dan sukses dapat diprediksi! Bahagia dan sukses adalah buah dari perilaku. Karena itu bila kita mempunyai perilaku orang yang bahagia dan sukses, pasti suatu saat menjadi bahagia dan sukses pula.. Perilaku adalah buah dari kebiasan. Kebiasaan dimulai dari sikap. Sikap dipengaruhi oleh paradigma. Paradigma dipengaruhi oleh pengetahuan. Jadi, awalnya adalah pengetahuan. Setiap hari, pengetahuan beredar secara berlimpah ruah di sekeliling kita. Kemampuan menangkap pengetahuan, mengolahnya, menghayatinya, dan menjadikannya sebagai aksi untuk meraih tujuan, sangat dipengaruhi oleh kecerdasan.

Dr. Stanley dalam karyanya The Millionaire Next Door mengungkapkan hasil penelitiannya terhadap para milyuner di Amerika, Ditunjukkan bahwa para orang sukses memiliki kecerdasan yang cukup baik. Para milyuner yang diteliti berasal dari berbagai kalangan seperti kontraktor las, penjual barang bekas, petani, pembasmi hama, hingga penjual koin. Yang jelas, mereka mempunyai satu kesamaan yaitu sangat merdeka secara finansial. Kebanyakan mereka hidup relatif sederhana dibandingkan dengan jumlah kekayaannya. Mobil mereka seperti rata-rata milik orang kebanyakan, rumah mereka berada di perumahan orang kebanyakan. Mereka juga bergaul dengan orang kebanyakan. Sebagian besar dari mereka tidak suka tampil di depan publik. Mereka rata-rata bersekolah dengan baik. Kalaupun putus sekolah, itu dikarenakan kondisi ekonomi keluarga, bukan karena mereka tidak cerdas. 

Jadi para milyuner ini memiliki kecerdasan intelektual, IQ, yang baik. Mereka juga adalah orang-orang yang tangguh, ulet, sabar, mampu mengendalikan diri, bermasyarakat dengan baik, memiliki keluarga harmonis, dan berbagai hal lain yang menjadi bukti bahwa mereka memiliki kecerdasan emosional, EQ, yang baik. Semua dari mereka juga setuju bahwa kehidupan spiritual, pelayanan, dan sedekah adalah hal yang sangat penting. Kebanyakan dari mereka menyumbangkan penghasilan 10 persen atau lebih dari pendapatan kotor. Mereka meyakini Tuhan sebagai sumber pemberi rizki, sebagai pendamping yang tidak kelihatan, atau sering disebut sebagai "silent partner". Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kecerdasan spiritual, SQ yang sangat baik.

Studi terhadap orang-orang yang sangat sukses menujukkan bahwa mereka juga memiliki ciri-ciri lain yang menonjol. Pertama, mereka mempunyai mimpi yang besar, tujuan yang jelas, dan teguh memegang mimpinya tersebut. Kedua, mereka tidak bekerja sendirian, mereka mampu memanfaatkan kekuatan yang ada di dalam dirinya maupun di sekeliling dirinya. Jadi, mereka mengembangkan dua kecerdasan lainnya sebagai pelengkap dari IQ-EQ-SQ. Mereka mengembangkan kecerdasan yang disebut Kecerdasan Aspirasi (Aspiration Intelligence), dan Kecerdasan Kekuatan (Power Intelligence). Ternyata para orang sukses mengembangkan lima kecerdasan dengan seimbang! Kelima kecerdasan ini kita sebut Kecerdasan SEPIA (Spiritual - Emotional - Power - Intellectual - Aspiration).

Dalam sisi manusia yang lebih dalam, sesungguhnya kita memiliki anugerah Illahi yang membuat diri kita unik. Anugerah Illahi terpenting ini adalah "kebebasan untuk memilih". Dari anugerah penting inilah anugerah–anugerah yang lain saling terkait. Manusia dilengkapi dengan anugerah kesadaran diri, imajinasi, suara hati, dan kehendak bebas. Manusia juga mendapat anugerah proses, yaitu senang belajar dan senang bertanya. Ketika berbagai anugerah ini dipadukan maka manusia mampu membangun peradaban dalam bentuk kehidupan sosial bermasyarakat, berbisnis, pendidikan, seni, dan teknologi. Di sisi dalam, manusia juga mampu menyempurnakan pemahamannya tentang kemanusiaan, makna kehidupan, arti suatu pengorbanan, dan bakti kepahlawanan.

Sayangnya anugerah ini sering tertimbun oleh kesibukan sehari-hari. Kecerdasan SEPIA adalah suatu upaya untuk menerbitkan kembali semua potensi dalam diri kita untuk meraih bahagia dan sukses.


salam...sukses luar biasa..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar