Kamis, 17 Mei 2012

Anak Kecil Yang Pandai Bersyukur


Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung, dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin. Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. ' Bagaimana perjalanan kali ini? ' 'Wah, sangat luar biasa Ayah ''Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin' kata ayahnya. ' Oh iya 'kata anaknya 'Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?' tanya ayahnya. Kemudian si anak menjawab. 'Saya saksikan bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat. Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ketengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari . Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh. Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita. Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya. Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri. Kita memiliki tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi. ' Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara. Kemudian sang anak menambahkan 'Terimakasih Ayah, telah menunjukan kepada saya betapa miskinnya kita.' 


Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang. Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih. 

Sumber: Anonim 

Senin, 14 Mei 2012

Ketika Komunikasi Macet


Ketika komunikasi macet, jalanan macet, ide menulis macet, proses penyembuhan macet, proses menuju kebebasan macet, maka rasa frustasi yang mengalir, masuk ke dalam jiwa, merasuki tulang. Hati yang panas semakin gerah, jiwa yang lelah terasa ingin menyerah.
Daripada menyesali hal-hal yang kubutuhkan atau harapkan untuk berjalan kembali tetapi nyatanya tak kunjung bergerak, atau menyumpahi keadaan dan kecerobohan yang telah menimbulkan macet, lebih baik diam sejenak. Ada yang terlupakankah ? Tenang, tersenyum, berharap, dan sadar.
Mungkin selama ini ku sudah bergerak terlalu laju, sehingga tidak sempat mendongak menikmati kerlipan bintang di langit malam, atau tersenyum kepada matahari pagi yang memberi kehidupan. Mengulurkan tangan kepada anak-anak yang merindukan sapaanku. Dan menyapa jiwaku sendiri yang kering karena kerutinan. Mungkin hatiku sudah terlalu penuh dengan ambisi dan keinginan-keinginan duniawi, mungkin ini saatnya membersihkan nurani, memurnikan motivasi, menyadari pemeliharaan Illahi, yang sesungguhnya tak pernah sepi. Hanya jarang mendapat apresiasi.
Macet memang menyebalkan, tidak ada ide, tidak ada kelanjutan, harapan menggantung, kepastian melayang. Macet membuat bahtera hidup terhenti, dan semua aspirasi seakan mati. Tetapi mungkin itulah saat yang tepat untuk meluruskan kemudi, mengistirahatkan kendali, dan menyelaraskan diri dengan kehendak Illahi, supaya kita sungguh sampai ke tujuan kita yang hakiki.

Terimakasih macet.

Rabu, 02 Mei 2012

Are You A Bad Boss?


Tentu Anda ingat, sebelum memegang posisi sebagai atasan, Anda juga pernah merasakan suka duka jadi seorang karyawan. Ada saat-saat ketika karena suatu hal Anda tidak puas dengan kepemimpinan boss Anda, lalu dengan serta merta menganugerahi gelar “the bad boss’ untuk atasan tersebut. Dengan kekesalan yang berapi-api pembalasan pun direncanakan terhadap atasan Anda. Lebih ekstrem lagi, beberapa orang bahkan diam-diam memiliki niat untuk meluapkan ketidaksukaan mereka kepada atasan dengan kontak fisik yang membahayakan. Walaupun hal ini hanya sebatas wacana saja, tapi sungguh tidak ada jaminan bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan sang karyawan.
Ketika Anda sudah memiliki posisi yang sama dengan atasan Anda dulu, memimpin dan mengelola anak buah, bukan tidak mungkin salah satu dari mereka mengalami hal yang dulu pernah Anda rasakan. Tanpa Anda sadari mereka memendam ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Anda, atau terhadap hak dan kewajiban yang mereka terima.
Kepemimpinan dan mengelola tim memang tidak harus memuaskan hati semua orang. Tidak ada rumus yang 100% tepat dan akurat untuk menjalankan kepemimpinan karena ini adalah hal rumit yang sulit untuk dilaksanakan dengan sempurna. Untuk meminimalisir kemungkinan Anda dilabeli dengan “bad boss”, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah mengenali kepemimpinan Anda dan efektifitasnya terhadap anak buah Anda serta terus mengembangkan dan mendewasakan karakter Anda sebagai pemimpin. Kenali juga kelemahan Anda dan berusahalah untuk memperbaikinya.
Beberapa ciri yang sebaiknya Anda pertahankan atau capai agar tidak memiliki predikat the bad boss antara lain :
Going down. A bad boss tidak akan mengetahui kesulitan yang dihadapi anggota timnya. Filsuf Lao-Tzu pernah berkata bahwa "If you want to govern the people, you must place yourself below them." Menjadi seorang atasan tidak berarti Anda harus selalu ada di ‘atas’ sehingga anggota tim Anda sulit untuk ‘meraih’ Anda. Investasikan waktu dan tenaga untuk mengetahui detail pekerjaan yang dilakukan dan situasi kerja yang dihadapi anak buah Anda sehari-hari. Ketahui kesulitan yang dihadapi setiap anak buah Anda dan diskusikan solusi yang paling tepat. Tunjukkan bahwa Anda bersedia untuk dekat dan turut ambil bagian dalam proses pekerjaan tim Anda.
Sampaikan dan ketahui dengan jelasA bad boss hanya akan memberikan perintah namun tidak tahu setiap detail yang dibutuhkan untuk mencapainya. A bad boss ingin mendapatkan hasil bagus tanpa ingin tahu kesulitan yang dihadapi anggota timnya. Ada anggapan yang menyatakan bahwa seorang atasan memiliki keleluasaan untuk memberikan berbagai perintah atau tugas bagi anak buahnya. Akan tetapi yakinkah Anda bahwa esensi dari tugas yang diberikan diterima dan dimengerti oleh anggota tim dengan sempurna? Bila Anda mendapati masalah, sebelum menyalahkan mereka, apakah Anda sudah mengetahui apa yang sebenarnya Anda harapkan dalam pemberian perintah tersebut? Apakah Anda mengetahui big picture dan setiap detail dari tugas tersebut? Pastikan Anda mengetahui setiap aspek dari tugas yang dibebankan dan menyampaikannya dengan jelas. Konfirmasikan apakah anak buah Anda mengetahui dengan jelas perintah Anda.
Bijaksana menghadapi masalah. A bad boss akan menyalahkan anggota timnya atau faktor lainnya saat menghadapi masalah. Ada anggapan menyesatkan bagi sebagian orang bahwa masalah tidak akan jadi sebuah masalah jika tidak diketahui keberadaannya. Karena itu banyak orang bahkan juga pemimpin yang berusaha untuk melarikan diri dari sebuah persoalan lalu berharap persoalan tersebut akan mereda dengan sendirinya. Pemimpin berkarakter justru akan mengharapkan masalah agar bisa mempersiapkan antisipasi dan solusinya.
Terbuka terhadap kritik. A bad boss tidak menerima kritikan, bahkan akan tersinggung saat dikritik oleh anggota timnya. Pemimpin yang menggunakan metode komunikasi satu arah, atau dengan kata lain tidak bisa menerima kritikan dari anggota timnya, menghendaki setiap perkataannya dituruti, dan tidak menghiraukan aspirasi dan masukan dari timnya hanya akan membuat mereka kehilangan respect atau rasa hormat. Dorong setiap anggota tim Anda untuk menyuarakan pendapat atau kritik mereka terhadap kebijaksanaan atau policy yang Anda buat. Bagaimanapun 'toh keputusan ada di tangan Anda.

Remember! 
Semua pemimpin yang baik, pernah melalui fase pembentukan yang tidak baik, so biasakan diri Anda dibentuk oleh organisasi Anda. 

salam....

(share from Chandra Ming (General Manager JobsDB.com)

Selasa, 01 Mei 2012

KISAH BESI DAN AIR


Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada sahabatnya :
"Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.

Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini. Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"

Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap.
Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.

Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.
Semoga bermanfaat...


Sumber : IndoForum.org